Bangkit Meraih Prestasi (Rise to Achievement) by Risky Rohmawati
Di jauh sana, di Negeri Beton.
Negara dengan gedung pencakar langit yang tinggi.
Berlabuhlah seorang pekerja migran yang terhimpit lelah.
Di pelupuk mata, keluh kesah terbentuk,
Namun senyuman manis selalu tertampang di wajahnya

Gadis kecil yang pandai menyembunyikan perasannya
Isi kepalanya begitu birising ketika ia berada di ruang kamar yang begitu sepi.
Tegak dia berdiri di dekat jendela
Menghirup harum aroma atsiri, sambil menatap sebutir bintang
Berkedip tiada henti pamerkan cahya jelita
Dalam hiruk-pikuk rutinitas yang menggelayut,
Dia berpikir bagaimana cara mengeluarkan semua hal negatif di dalam otaknya

Disetiap hari suara tangisan sang anak asuh berlambang berbisik di telinga,
Ingin rasanya mengakhiri semua rutinitas ini.
Ingin rasanya menjadi burung terbang bebas di angkasa,
Melambangkan kebebasan dari beban yang menghimpitnya,
Terbang tinggi, menjauh dari pahitnya dunia,
Menuju kebahagiaan yang abadi di alam batin.

Tetapi dia masih bertahan di sini
Bertahan untuk meraih ribuan ambisinya
Ambisi positif untuk meraih kesuksesan
Berharap bisa membanggakan orang tua dengan usahanya

Lewat bersekolah di Universitas Terbuka Indonesia, dia mulai bangkit perlahan
Bangkit dari keterpurukan dan mulai menata mimpinya
Belajar menata masa depan gemilang setiap hari bersama tumpukan buku si gudang aneka ilmu
Menyingkirkan pikiran negatif adalah rumus penting memperangi tantangannya

Hidup tak kalah indah bagai senja yang memerah,
Tetaplah berpegang pada irama hidupmu,
Tak peduli deras badai yang menghadangmu.
Teruslah terjang badai itu, hingga perau yang kamu tumpangi berlabuh pada tempat yang indah
About the poem: "A story about the struggle to rise to achieve your dreams as a migrant worker and a student at a public university."
Share: