Ketangguhan Diantara Dilema (Resilience in a Dilemma) by Sri Martuti
Untukmu duhai keluarga tersayang
Tanyakanlah kabar keluargamu yang sedang bertaruh nyawa bekerja di Luar Negeri
Jangan hanya kabar kirimannya saja yang kalian tunggu dan pertanyakan

Tahukah kalian, bahwa sebait kalimat sapaan dari kalian adalah DOPPING mujarab untuk setiap penat
Dan ungkapan rasa khawatir kalian adalah kidung yang indah untuk setiap rasa keluh dan kesah
Doa kalian adalah senandung yang merdu untuk setiap rindu yang menggebu

Kami sedang berjuang untuk sebuah masa depan dan perubahan, jadilah bagian yang senada dan seirama agar kisah kami tak sekedar menjadi opini garing tak bermakna
Bahu dan pundak ini telah pun bungkuk condong kemuka, tapi asa ini tak pernah musnah meski tergilas masa

Bila raga ini adalah berharga bagi kalian, iringilah slalu dalam untaian doa disetiap langkah yang kami lalui
Tangan ini telah pun rindu memeluk kalian, mencium aroma wangi tubuh kalian, mengecup kening wajah wajah penuh cinta

Kami ada, dan selalu ada, karenanya jadikanlah kami helaaan nafas bagi kalian, yang akan selalu hadir di setiap jeda

Rindu yang tak berbatas dariku, Judy Houyai, Sang Penyintas Migrasi
Salam rinduku untuk kalian, Sang Penguat Jiwa.
Aku selalu merindukan kalian.
About the Poem: "The story of the struggle of female migrant workers in Hong Kong who are fighting for their future and their families. They are willing to work far from their families, leaving their children, husbands and parents behind. A pursuit that is not easy, drains tears, pawns your self-esteem and freedom, living in tyranny and kept under limitation. Not all the good stories are shown, but there are more joys and sorrows that have to be hidden just so that your beloved family doesn't worry and is happy."
Share: