Mitos Umum tentang PTSD - CUHK MDW

What are you looking for ?

Mitos tentang PTSD 4 June 2023
(ditulis oleh Inna Abrogena)

 

Mitos: Hanya veteran perang yang dapat menderita PTSD

Meskipun banyak prajurit yang menyaksikan kematian, kecelakaan, dan cedera parah dapat mengalami PTSD, siapa pun yang terpapar pada peristiwa traumatis juga dapat mengalami hal yang sama. Trauma bisa dalam berbagai bentuk dan memengaruhi orang dengan cara yang berbeda. Sejumlah peristiwa atau keadaan dapat menyebabkan PTSD bagi siapa pun di segala usia. Sebagai contoh, mengalami atau menyaksikan peristiwa yang mengancam jiwa.

 

Mitos: PTSD berkembang karena kelemahan seseorang

PTSD tidak terkait dengan kelemahan dan mengembangkannya tidak berarti orang tersebut memiliki kecacatan. PTSD adalah respons normal terhadap peristiwa traumatis yang mengancam nyawa. Ini merupakan suatu cara bagi otak untuk melindungi diri dari ancaman dan bahaya lainnya, dan mereka tidak dapat memilih atau mengendalikan genjala yang muncul.

Seperti penyakit mental lainnya, PTSD berkembang karena faktor-faktor lingkungan, sosial, atau biologis yang berbeda. Beberapa orang lebih berisiko mengalami PTSD, termasuk orang yang pernah mengalami trauma di masa kecil, trauma berulang, dan lebih banyak peristiwa kehidupan yang negatif (misalnya, perceraian, masalah pekerjaan), orang dengan kecemasan (anxiety) atau depresi, harga diri rendah, dan dukungan sosial yang kurang, serta orang yang tinggal atau bekerja di lingkungan berisiko tinggi dan/atau penuh stress.

Kondisi-kondisi tersebut biasanya di luar kendali atau pilihan seseorang dan dapat mengurangi kemampuan mereka untuk mengahadapi kesulitan. Hal ini dapat memperkuat efek trauma yang dapat berkembang menjadi PTSD.

 

Mitos: PTSD selalu berkembang setelah peristiwa traumatis

PTSD bisa muncul segera setelah peristiwa traumatis, namun juga bisa berkembang beberapa bulan hingga beberapa tahun setelah peristiwa traumatis tersebut. Gejalanya dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun dan timbul secara periodik.

 

Mitos: PTSD dapat sembuh dengan sendirinya

Orang yang menderita PTSD mungkin akan mengalami kesulitan atau seringkali menghindari topik pembicaraan mengenai perisitiwa traumatis yang dialami, hingga sungkan mencari bantuan dimana pada akhirnya tidak mendapatkan pengobatan. Gejala-gejala PTSD dapat berkurang seiring waktu, namun hal ini tergantung pada berbagai faktor seperti jenis trauma yang dialami, riwayat trauma, kondisi kesehatan mental, dan faktor pribadi lainnya, tetapi hal ini tidak berlaku bagi semua orang.

Mengupayakan pertolongan dan pengobatan dari tenaga profesional dapat meningkatkan proses pemulihan gejala dengan lebih cepat. Bantuan profesional dapat membantu seseorang kembali berintegrasi dengan kehidupan sehari-hari secara normal dan mengalami penurunan gejala di masa mendatang.

 

Mitos: Seseorang dengan PTSD berbahaya atau cenderung melakukan kekerasan

Orang dengan PTSD biasanya merupakan korban kekerasan atau mengalami peristiwa yang mengancam nyawa mereka. Mereka mungkin mudah terkejut dan terus merasakan kesulitan akibat gejala mereka, namun jarang bagi mereka untuk menjadi kekerasan. Dalam beberapa film, seseorang dengan PTSD digambarkan sebagai orang yang kasar, tetapi kasus tersebut tidaklah umum dan hanya menyebabkan kesalahpahaman. Perilaku kekerasan bukanlah gejala dari PTSD.

 
References:
https://www.gatewayfoundation.org/addiction-blog/ptsd-myths/
https://www.healthlinkbc.ca/health-topics/ptsd-myths

chat chat